VideoHadits Arbain Nawawi ke 31 kali ini membahas tentang keutamaan zuhud. Berikut teks Arti Hadits Arbain ke 31. عن أبي العباس سهل بن سعد الساعدي رضي الله عنه، قال: جاء رجل إلى النبي، فقال: ( يا رسول الله ! دلني على عمل إذا عملته أحبني الله

Perintah untuk Bersifat Zuhud عَنْ أَبي العَباس سَهلٍ بنِ سَعدِ السَّاعِدي رضي الله عنه قَالَ أتى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ دُلَّنِيْ عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ، وَأَحبَّنِيَ النَاسُ؟ فَقَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم ازْهَدْ فِي الدُّنيَا يُحِبَّكَ اللهُ، وازْهَدْ فيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبَّكَ النَّاسُ حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَغَيْرُهَ بِأَسَانِيْدَ حَسَنَةٍ. Dari Abul Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiyallahu anhu, ia berkata Seseorang telah datang kepada nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu mengatakan Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku sebuah amalan yang apabila aku mengamalkannya Allah subhanahu wa ta’ala dan manusia mencintaiku maka beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab ”Bersikaplah zuhud terhadap dunia, niscaya Allah subhanahu wa ta’ala akan mencintaimu dan bersikaplah zuhud engkau terhadap apa yang ada pada manusia niscaya mereka akan mencintaimu.” Hadits hasan. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan selainnya dengan sanad yang hasan دلني Tunjukkan kepadakuأحبني Mencintai-kuازهد Bersikap zuhud-lah Zuhud 18 45-46, 29 64, 102 1-5Menghindari penyakit hasad dengki 113 5 Pelajaran Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak adanya ketergantungan dan terpusatnya perhatian qanaah terhadap rizki yang halal dan ridho terhadapnya serta bersikap iffah dari perbuatan haram dan hati-hati terhadap yang merasa cukup dan iffah serta berkorban dengan harta dan jiwa di jalan Allah merupakan hakekat zuhud. Ceramah Hadits Arbain Ke 31 – “Anjuran Untuk Menjadi Orang Zuhud” Al Arbain An Nawawiyah oleh Ustadz Anas Burhanudin di radio rodja

Haditske 31 Kitab Arbain Nawawi Tulisan Arab Berharakat Beserta Artinya. Kitab Arbain Nawawi atau Al-Arba'in An-Nawawiyah (Arab:الأربعون النووية) kitab hadis 40 hadis masyhur pilihan. Arba'în artinya 40 , akan tetapi hadis dalam kitab arbain nawawi tidaklah persis 40, melainkan 42 hadits. Arbaîn Nawawiyah yang disusun oleh
Oleh haditsarbain Juni 9, 2007 HADITS KETIGAPULUH SATU عَنْ أَبِي الْعَبَّاس سَهْل بِنْ سَعْد السَّاعِدِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ياَ رَسُوْلَ اللهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِي النَّاسُ، فَقَالَ ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ . [حديث حسن رواه ابن ماجة وغيره بأسانيد حسنة] Terjemah hadits / ترجمة الحديث Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi radhiallahuanhu dia berkata Seseorang mendatangi Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam, maka beliau berkata Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia. Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan . Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث 1. Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak adanya ketergantungan dan terpusatnya perhatian terhadapnya. 2. Bersikap qanaah terhadap rizki yang halal dan ridho terhadapnya serta bersikap iffah dari perbuatan haram dan hati-hati terhadap syubhat. 3. Jiwa yang merasa cukup dan iffah serta berkorban dengan harta dan jiwa di jalan Allah merupakan hakekat zuhud. Media Muslim INFO Project Indonesia 1428 H / 2007 M Ditulis dalam 40 Hadis, 40 Hadist, 40 Hadits, Arba'in An Nawawi, Arbin An Nawawi, Hadis Arbain, Hadis Imam Nawawi, Hadits Arba'in, Hadits Arba'in An Nawawi, Hadits Imam Nawawi, Hadits Populer, Hadits Shohih, Imam Nawawi Bacajuga: HADIS KE-32 AL-ARBA'IN: MUDARAT "Kami berhijrah bersama Nabi ﷺ dengan hanya mengharapkan rida Allah dan kami telah mendapatkan pahala di sisi Allah. Lalu di antara kami ada yang meninggal lebih dahulu sebelum menikmati pahalanya sedikit pun (di dunia ini), di antaranya adalah Muṣ'ab bin 'Umayr.

Sholawat Ya Rasulullah Salamun Alaik Ya Rofi Asyani Waddaroji Lirik Arab dan Terjemahannya Sholawat Ya Rasulullah Salamun Alaik Ya Rofi Asyani Waddaroji Lirik Arab dan Terjemahannya Admin mengenal sholawat ini sejak mondok di pesantren…

Itulahyang oleh banyak ulama dijelaskan sebagai definisi "meninggalkan dunia" dalam hadits arbain nawawi 31 ini. Sedangkan yang dimaksud dengan meninggalkan yang dimiliki orang-orang agar orang-orang mencintai anda adalah lebih kepada sedekah. Pada dasarnya manusia selalu menyukai uang, harta benda dan hal yang berbau keduniawian. Sebelumnya Hadits Arba’in Nawawiyah 21-30 الحــديث الحادي والثلاثون HADITS KETIGAPULUH SATU Anjuran zuhud عَنْ أَبِي الْعَبَّاس سَهْل بِنْ سَعْد السَّاعِدِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ياَ رَسُوْلَ اللهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِي النَّاسُ، فَقَالَ ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ . [حديث حسن رواه ابن ماجة وغيره بأسانيد حسنة] Kosa kata / مفردات دلـني Tunjukkan أحبـني Mencintai-kukepadaku ازهد Bersikap zuhud-lahTerjemah hadits / ترجمة الحديثDari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi radhiallahuanhu dia berkata Seseorang mendatangi Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam, maka beliau berkata Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia.Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan .Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث1. Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak adanya keter-gantungan dan terpusatnya perhatian terhadapnya .2. Bersikap qanaah terhadap rizki yang halal dan ridho terhadapnya serta bersikap iffah dari perbuatan haram dan hati-hati terhadap Jiwa yang merasa cukup dan iffah serta berkorban dengan harta dan jiwa di jalan Allah merupakan hakekat hadits / موضوعات الحديث 1. Zuhud 18 45-46, 29 64, 102 1-52. Menghindari penyakit hasad dengki الحـديث الثاني والثلاثون HADITS KETIGAPULUH DUA Tidak boleh berbuat kerusakan atau bahaya عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ سعْدُ بْنِ سِنَانِ الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلَّمَ قَالَ لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ [حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَالدَّارُقُطْنِي وَغَيْرُهُمَا مُسْنَداً، وَرَوَاهُ مَالِك فِي الْمُوَطَّأ مُرْسَلاً عَنْ عَمْرو بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْقَطَ أَبَا سَعِيْدٍ وَلَهُ طُرُقٌ يُقَوِّي بَعْضُهَا بَعْضاً] Kosa kata / مفردات ضرر membahayakan diri ضرار menimbulkan bahaya terhadap orang lainTerjemah hadits / ترجمة الحديث Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Sinan Al Khudri radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda “ Tidak boleh melakukan perbuatanmudharat yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain “Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni serta selainnya dengan snad yang bersambung, juga diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwattho’ secara mursal dari Amr bin Yahya dari bapaknya dari Rasulul-lah saw, dia tidak menyebutkan Abu Sa’id. Akan tetapi dia memiliki jalan-jalan yang menguatkan sebagiannya atas sebagian yang lain.Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث1. Larangan melakukan sesuatau yang termasuk sesuatu yang diharamkan adalah sesuatu yang berbahaya seperti rokok, mengendarai kendaraan dengan ceroboh الْحَدِيث الثالث والثلاثون HADITS KETIGA PULUH TIGA Penuduh wajib bawa bukti dan tertuduh cukup bersumpah عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم لَوْ يُعْطَى النَّاسُ بِدَعْوَاهُمْ، لاَدَّعَى رِجَالٌ أَمْوَالَ قَوْمٍ وَدِمَاءَهُمْ، لَكِنَّ الْبَيِّنَةَ عَلَى الْمُدَّعِيْ وَالْيَمِيْنَ عَلَى مَنْ أَنْكَرَ . [حديث حسن رواه البيهقي وغيره هكذا، وبعضه في الصحيحين] Kosa kata / مفردات يُعطَى Diberikan ادعى Menuduhالبيِّنة Bukti المدعي Orang yang menuduhاليمين Sumpah انكر MengingkariTerjemah hadits / ترجمة الحديث Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, sesungguhnya Rasulullah saw Seandainya setiap pengaduan manusia diterima, niscaya setiap orang akan mengadukan harta suatu kaum dan darah mereka, karena itu agar tidak terjadi hal tersebut maka bagi pendakwa agar mendatangkn bukti dan sumpah bagi yang mengingkarinya“ .Hadits hasan riwayat Baihaqi dan lainnya yang sebagiannya terdapat dalam As ShahihainPelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث 1. Seorang hakim harus meminta dari kedua orang yang bersengketa sesuatu yang dapat menguatkan pengakuan Seorang hakim tidak boleh memutuskan sebuah perkara dengan menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang Pada dasarnya seseorang bebas dari tuduhan hingga terbukti perbuatan Seorang hakim harus berusaha keras untuk mengetahui permasalahan sebenarnya dan menjelaskan hukumnya berdasarkan apa yang tampak Bersumpah hanya diperbolehkan atas nama hadits / موضوعات الحديث 1. Hukum harus ditegakkan 4 65, 24 512. Penegakkan hukum harus berdasarkan prinsip yang jelas 24 4, 24 23 الحديث الرابع والثلاثون HADITS KETIGA PULUH EMPAT Kewajiban mengingkari /memberantas kemungkaran عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ [رواه مسلم] Kosa kata / مفردات يغَيـِّر Merubah أضعف Yang paling lemahTerjemah hadits / ترجمة الحديث Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata Saya mendengar Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka tolaklah dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. Riwayat MuslimPelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث 1. Menentang pelaku kebatilan dan menolak kemunkaran adalah kewajiban yang dituntut dalam ajaran Islam atas setiap muslim sesuai kemampuan dan Ridho terhadap kemaksiatan termasuk diantara dosa-dosa Sabar menanggung kesulitan dan amar ma’ruf nahi Amal merupakan buah dari iman, maka menyingkirkan kemunkaran juga merupakan buahnya Mengingkari dengan hati diwajibkan kepada setiap muslim, sedangkan pengingkaran dengan tangan dan lisan berdasarkan hadits / موضوعات الحديث 1. Keutamaan mengatasi kemunkaran 5 78, 7 1652. Realisasi iman 2 278, 3 139, 5 23,3. Tingkatan iman 8 2 الحـديث الخامس والثلاثون HADITS KETIGAPULUH LIMA Haramnya sifat dengki dan mencari kesalahan orang lain عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً . الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ . التَّقْوَى هَهُنَا –وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ – بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ [رواه مسلم] Kosa kata / مفردات تحاسدوا kalian saling dengki تناجشوا kalian saling menipuتباغضوا kalian saling membenci تدابروا kalian saling memu-tuskan hubunganيبع يبيع menjual يخذلــه Merendahkan-nyaيحقره Menghina-nya صدره dada nyaبحسب CukupTerjemah hadits / ترجمة الحديث Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. . Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, dia tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali-. Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim . Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya dan kehormatannya “ Riwayat MuslimPelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث 1. Larangan untuk saling dengki .2. Larangan untuk berbuat keji dan menipu dalam urusan jual Diharamkan untuk memutuskan hubungan terhadap muslim. Sebaliknya harus dijaga persaudaraan dan hak-haknya karena Allah ta’ Islam bukan hanya aqidah dan ibadah saja, tetapi juga didalamnya terdapat urusan akhlak dan Hati merupakan sumber rasa takut kepada Allah ta’ Taqwa merupakan barometer keutamaan dan timbangan Islam memerangi semua akhlak tercela karena hal tersebut berpengaruh negatif dalam masyarakat hadits / موضوعات الحديث 1. Menciptakan pergaulan yang baik dan harmonis 49 102. Realisasi ukhuwah Islamiyah 9 713. Barometer kehidupan; Taqwa 49 134. Dihormatinya hak dan martabat seorang muslim 5 32, 22 30 الحديث السادس والثلاثون HADITS KETIGAPULUH ENAM Sesama muslim wajib saling membantu عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كاَنَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَأَ فِي عَمَلِهِ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ . Kosa kata / مفردات نفَّس Meringankan ataumenghilangkan كربة كرب Cobaan beratمُعْسِر Orang yang kesulitanيسَّرَ Memudahkan عون Pertolonganستَرَ Menutupiسلك Menempuhاجتمع Berkumpulالسكينة Ketenangan سهّل Memudahkanيتدارسونــه Mereka salingmempelajari-nyaغشيتـهم Liputi, curahkanحفتـهم mengelilingi mereka kepada merekaيسرع Segera بطأ LambatTerjemah hadits / ترجمة الحديث Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah saw bersabda Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi aib seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث 1. Siapa yang membantu seorang muslim dalam menyelesaikan kesulitannya, maka akan dia dapatkan pada hari kiamat sebagai tabungannya yang akan memudahkan kesulitannya di hari yang sangat sulit Sesungguhnya pembalasan disisi Allah ta’ala sesuai dengan jenis Berbuat baik kepada makhluk merupan cara untuk mendapatkan kecintaan Allah ta’ Membenarkan niat dalam rangka mencari ilmu dan ikhlas didalamnya agar tidak menggugurkan pahala sehingga amalnya dan kesungguhannya Memohon pertolongan kepada Allah ta’ala dan kemudahan dari-Nya, karena ketaatan tidak akan terlaksana kecuali karena kemudahan dan kasih Selalu membaca Al Quran, memahaminya dan Keutamaan duduk di rumah Allah untuk mengkaji hadits / موضوعات الحديث 1. Menumbuhkan kepekaan sosial 107 1-7, 70 242. Menjaga nama baik seseorang 49 113. Menumbuhkan tradisi ilmiah 96 1, 170 Berinteraksi terhadap Al Quran 73 4, 47 24, 33 36 الحديث السابع والثلاثون Hadits ketigapuluh tujuh Pahala kebaikan dilipatgandakan Allah عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً “ [رواه البخاري ومسلم في صحيحهما بهذه الحروف] Kosa kata / مفردات بيَّـن Menjelaskan همَّ Menjelaskanضعف أضعاف Kelipatan سئية KeburukanTerjemah hadits / ترجمة الحديث Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah saw sebagaimana dia riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat bahkan hingga kelipatan yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu keburukan.Riwayat Bukhori dan Muslim dalam kedua shahihnya dengan redaksi ini. Kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya yang beriman sangat luas dan ampunannya menyeluruh sedang pemberian-Nya tidak Sesungguhnya apa yang tidak kuasa oleh manusia, dia tidak diperhitungkan dan dipaksa Allah tidak menghitung keinginan hati dan kehendak perbuatan manusia kecuali jika kemudian dibuktikan dengan amal perbuatan dan Seorang muslim hendaklah meniatkan perbuatan baik selalu dan membuktikannya, diharapkan dengan begitu akan ditulis pahalanya dan ganjarannya dan dirinya telah siap untuk melaksanakannya jika sebabnya telah Semakin besar tingkat keikhlasan semakin berlipat-lipat pahala dan hadits / موضوعات الحديث Anjuran berlomba-lomba untuk kebaikan 2 148, 23 61 الحديث الثامن والثلاثون Hadits Ketigapuluh delapan Keutamaan melaksanakan sunnah عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ [رواه البخاري] Kosa kata / مفردات عادى Memusuhi آذنـتــه Aku izinkan,تقرب Mendekatkan diri, beribadah umumkan kepadanyaالنوافل jamak dari نافلة perkara- افترضـتــه Aku wajibkanperkara sunnah padanyaاستعاذني Minta perlindungan يبطش Memukul, menampar.kepada-Ku أعيذنــه Aku lindungi diaTerjemah hadits / ترجمة الحديث Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata Rasulullah saw bersabda Sesungguhya Allah ta’ala berfirman Siapa yang memusuhi waliku maka Aku telah mengumumkan perang dengannya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih aku cintai kecuali dengan beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hambaku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu maka Aku akan mencintainya dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi “ Riwayat yang dapat diambil dari hadits/الفوائد من الحديث1. Besarnya kedudukan seorang wali, karena dirinya diarahkan dan dibela oleh Allah ta’ Perbuatan-Perbuatan fardhu merupakan perbuatan-perbuatan yang dicintai Allah ta’ala .3. Siapa yang kontinyu melaksanakan sunnah dan menghindar dari perbuatan maksiat maka dia akan meraih kecintaan Allah ta’ala .4. Jika Allah ta’ala telah mencintai seseorang maka dia akan mengabulkan hadits / موضوعات الحديث 1. Pemahaman yang benar tentang wali 10 62-642. Keutamaan ibadah nawafil sunnah 35 323. Kekuatan dari Allah 22 40, 18 39, الحديث التاسع والثلاثون HADITS KETIGAPULUH SEMBILAN Tidak sengaja atau lupa dimaafkan عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِيْ عَنْ أُمَّتِي الْخَطَأُ وَالنِّسْيَانُ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ [حديث حسن رواه ابن ماجة والبيهقي وغيرهما] Kosa kata / مفردات تجاوز Melewatkan, memaafkan النسيان Lupaاستكرهوا Mereka dipaksaTerjemah hadits / ترجمة الحديث Dari Ibnu Abbas radiallahuanhuma Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda Sesungguhnya Allah ta’ala memafkan umatku karena aku disebabkan beberapa hal Kesalahan, lupa dan segala sesuatu yang dipaksa “Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi dan lainnyaPelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث1. Allah ta’ala mengutamakan umat ini dengan menghilangkan berbagai kesulitan dan memaafkan dosa kesalahan dan Sesungguhnya Allah ta’ala tidak menghukum seseorang kecuali jika dia sengaja berbuat maksiat dan hatinya telah berniat untuk melakukan penyimpangan dan meninggalkan kewajiban dengan sukarela .3. Manfaat adanya kewajiban adalah untuk mengetahui siapa yang ta’at dan siapa yang Ada beberapa perkara yang tidak begitu saja dimaafkan. Misalnya seseorang melihat najis di bajunya akan tetapi dia mengabaikan untuk menghilangkannya segera, kemudian dia shalat dengannya karena lupa, maka wajib baginya mengqhada shalat tersebut. Contoh seperti itu banyak terdapat dalam kitab-kitab hadits / موضوعات الحديث 1. Toleransi hukum Islam 22 78, 2 1962. Manusiawi dalam penerapan hukum 64 16 الحديث الأربعون Hadits Keempat Puluh Hidup bagaikan pengembara عَنْ ابْنِ عُمَرْ رضي الله عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِمَنْكِبَيَّ فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ . وَكاَنَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ . [رواه البخاري] Kosa kata / مفردات غريب Orang asing عابر سبيل Pengembaraأمسيــت engkau berada di sore hari أصبحــت Engkau berada di pagi kedua pundak kuTerjemah hadits / ترجمة الحديث Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata Rasulullah saw memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “, Ibnu Umar berkata Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk persiapan saat sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu “ Riwayat BukhoriPelajaran 1. Bersegera mengerjakan pekerjaan baik dan memperbanyak ketaatan, tidak lalai dan menunda-nunda karena dia tidak tahu kapan datang Menggunakan berbagai kesempatan dan momentum sebelum hilangnya berlalu .3. Zuhud di dunia berarti tidak bergantung kepadanya hingga mengabaikan ibadah kepada Allah ta’ala untuk kehidupan Hati-hati dan khawatir dari azab Allah adalah sikap seorang musafir yang bersungguh-sungguh dan hati –hati agar tidak Waspada dari teman yang buruk hingga tidak terhalang dari Pekerjaan dunia dituntut untuk menjaga jiwa dan mendatangkan manfaat, seorang muslim hendaknya menggunakan semua itu untuk tujuan Bersungguh-sungguh menjaga waktu dan mempersiapkan diri untuk kematian dan bersegera bertaubat dan beramal Rasulullah memegang kedua pundak Abdullah bin Umar, adalah agar beliau memperhatikan apa yang akan beliau sampaikan. Menunjukkan bahwa seorang pelajar harus diajarkan tentang perhatian gurunya kepadanya dan kesungguhannya untuk menyampaikan ilmu kedalam jiwanya. Hal ini dapat menyebabkan masuknya ilmu, sebagaimana hal itu juga menunjukkan kecintaan Rasulullah kepada Abdullah bin Umar, karena hal tersebut pada umumnya dilakukan oleh seseorang kepada siapa yang hadits / موضوعات الحديث 1. Hakikat kehidupan 3 185, 10 242. Optimalisasi setiap kesempatan 103 1-3, 94 7. الحديث الحادي والأربعون Hadits ke Empat puluh satu Menundukkan hawa nafsu عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعاً لِمَا جِئْتُ بِهِ [حَديثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَرَوَيْنَاهُ فِي كِتَابِ الْحُجَّة بإسنادٍ صحيحٍ ] Dari Abu Muhammad Abdillah bin Amr bin Ash radhiallahuanhuma dia berkata Rasulullah saw bersabda Tidak beriman salah seorang diantara kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa “ Hadits hasan shahih dan kami riwayatkan dari kitab Al Hujjah dengan sanad yang shahih.Hadits ini tergolong dho’if. Lihat Qowa’id Wa Fawa’id minal Arba’in An-Nawawiyah, karangan Nazim Muhammad Sulthan hal. 355, Misykatul Mashabih takhrij Syekh Al Albani, hadits no. 167, juz 1, Jami’ Al Ulum wal Hikam oleh Ibn Rajab الحديث الثاني والأربعون HADITS KEEMPATPULUH DUA Dosa selain Syirik akan diampuni عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ قَالَ اللهُ تَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً [رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح ] Kosa kata / مفردات دعوتـني engkau berdoa, memohon kepada-Ku رجوتـني engkau mengharap kepada-Kuأبالي aku pedulikan عنان awan yang dimaksud adalah banyaknyaقراب Sepenuh خطايا bentuk jamak dari خطأ kesalahanأَتَيْـتَـنِي engkau mendatangi-Ku لَقِيْـتَـنِي engkau menemui-KuTerjemah Hadits / ترجمة الحديث Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata Saya mendengar Rasulullah saw bersabda Allah ta’ala berfirman Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli berapapun banyaknya dan besarnya dosamu. Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu sebanyak awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “Riwayat Turmuzi dan dia berkata haditsnya hasan shaheh.Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث1. Berdoa diperintahkan dan dijanjikan untuk Maaf Allah dan ampunannya lebih luas dan lebih besar dari dosa seorang hamba jika dia minta ampun dan Berbaik sangka kepada Allah ta’ala, Dialah semata Yang Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat dan Tauhid adalah pokok ampunan dan sebab satu-satunya untuk Membuka pintu harapan bagi ahli maksiat untuk segera bertaubat dan menyesal betapapun banyak hadits / موضوعات الحديث 1. Kemurahan Allah ta’ala 23 118, 6 133, 7 562. Tidak putus asa untuk bertaubat 39 53, 5 74, 3 135 -Selesai- HaditsArbain Ke 34 - Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Hadits Arbain Ke 35 - Semua Muslim Bersaudara. Hadits Arbain Ke 36 - Hadits Tentang Tolong Menolong. Hadits Arbain Ke 37 - Allah Mencatat Kebaikan dan Keburukan. Hadits Arbain Ke 38 - Wali Allah Adalah Orang-Orang Yang Beriman dan Bertakwa. Dua cinta, satu amalan. Itulah Zuhud. Zuhud pada dunia akan mencapai cinta Allah Ta’ala. Zuhud pada manusia, maka cinta manusia pun akan tergapai. Dan ini adalah pesan dari Nabi yang mulia dan agung, Rasulullah SAW. Hadits Arbain ke-31 membicarakan tentang cinta. Yaitu bagaimana meraih cinta Allah Ta’ala serta menggapai cinta manusia. Tema ini dipilih oleh seseorang yang datang kepada Nabi SAW dan menanyakan langsung kepada beliau. Dia bertanya, “Tunjukkanlah amalan, jika aku mengamalkannya, Allah Ta’ala dan manusia mencintaiku”. Rasulullah SAW bersabda عَنْ أَبي العَباس سَهلٍ بنِ سَعدِ السَّاعِدي رضي الله عنه قَالَ أتى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ دُلَّنِيْ عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ، وَأَحبَّنِيَ النَاسُ؟ فَقَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم ازْهَدْ فِي الدُّنيَا يُحِبَّكَ اللهُ، وازْهَدْ فيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبَّكَ النَّاسُ حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَغَيْرُهَ بِأَسَانِيْدَ حَسَنَةٍ. Dari Abul Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi ra, ia berkata Seseorang telah datang kepada Nabi SAW lalu mengatakan Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku sebuah amalan yang apabila aku mengamalkannya Allah Ta’ala dan manusia mencintaiku, maka beliau SAW menjawab ”Bersikaplah zuhud terhadap dunia, niscaya Allah Ta’ala akan mencintaimu dan bersikaplah zuhud engkau terhadap apa yang ada pada manusia niscaya mereka akan mencintaimu.” Hadits hasan. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah 4102, Ath Thabrani dalam al Kabir 5972, Abu Nu’aim dalam al Hilyah 3/253 dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 7/344. Meraih cinta Allah Ta’ala dan cinta dari manusia adalah dua kebaikan yang menjadi cita-cita sangat mulia. Jika keduanya dikumpulkan, maka itulah yang terbaik. Namun, cinta yang paling utama adalah cinta Ar-Rahman, cinta Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Namun, apa sikap jika mengejar cinta-Nya, sementara manusia membencinya. Maka yang harus didahulukan adala cinta Allah di atas cinta manusia. Tak jarang para nabi pun mendapat kebencian di kalangan ummat mereka karena mengejar cinta-Nya. Jangan takut, dengan cinta Allah, cinta manusia tidak akan sulit digapai jika Allah menghendaki. Terkait dengan hal ini, Rasulullah SAW memberikan petunjuk, yaitu beliau bersabda مَنِ الْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ رَضِيَ الِلَّهِ عَنْهُ وَأَرْضَى النَّاسَ عَنْهُ “Barangsiapa yang mencari ridha Allah dengan kemurkaan manusia, maka Allah akan ridha padanya dan Allah akan menjadikan manusia ridha kepada dia.” وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللهِ سَخِطَ اللهُ عَلَيْهِ وَأَسْخَطَ النَّاسَ عَلَيْهِ “Dan barangsiapa yang mencari ridha manusia dengan mengorbankan ridha Allah, maka Allah akan murka padanya dan Allah akan menjadikan manusia murka kepadanya suatu saat.” HR. Ibnu Hibban Dalam Syarah Imam An-Nawawi, beliau berkata, zuhud adalah meninggalkan perkara dunia yang tidak dibutuhkan meskipun halal, dan membatasi diri pada kecukupan. Sedangkan wara’ adalah meninggalkan perkara syubhat. Seperti yang sering kita lihat, dua sifat inilah yang selalu tercermin pada diri ulama, yaitu zuhud dan wara’. Dari dua sifat itu lahirlah sifat-sifat sederhana, bersahaja, tawadu’, dan bijaksana. Jika dua sifat itu jauh, maka sikap gelamor akan mendominasi, elitis, bahkan mungkin berlebihan. Para ulama mengatakan, manusia yang paling berakal adalah orang-orang yang berzuhud. Karena mereka mencintai apa yang dicintai oleh Allah dan membenci apa yang dibenci oleh Allah berupa mengumpulkan kesenangan-kesenangan dunia. Imam Syafi’i berkata “Seandainya aku berwasiat kepada orang yang paling betrakal, maka hendaklah wasiat itu diberikan kepada orang-orang yang berzuhud. Ada pula sebuah syair tentang zuhud yang artinya cukup baik, yakni Jadilah seorang yang zuhud terhadap apa yang dikuasai tangan-tangan manusia. Niscaya engkau akan menjadi orang yang dicintai semua makhluk. Tidakkah engkau perhatikan singa yang tidak memakan santaoan mereka. Maka ia akan menjadi raja dalam sarang itu. Imam Syafi’i mengatakan tentang tercelanya dunia Siapa yang mencicipi dunia maka aku telah merasakannya. Didatangkan kepada kami kelezatannya dan azabnya. Aku tidak melihat kecuali tipu daya dan kebatilan. Seperti fatamorgana yang terlihat di permukaan gurun. Dunia tidak lain hanyalah bangkai tipuan. Yang diincar anjing-anjing yang bermaksud mengambilnya. Jika kamu menjauhinya maka kamu selamat. Jika kamu mengambilnya maka anjing-anjing itu berebut denganmu. Tinggalkan darimu hal-hal yang berlebihan. Karena itu haram dilakukan oleh jiwa yang bertakwa. Berkaitan dengan bait terakhir di atas, “Haram dilakukan oleh jiwa yang bertakwa“, Al-Baghawi mengatakan hal itu menunjukkan diharamkannya gembira dengan dunia. Al-Baghawi menegaskan itu ketika menafsirkan firman Allah وَفَرِحُوا۟ بِٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا “Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia” QS Ar-Rad 26 Kemudian yang dimaksud dengan dunia yang tercela ialah mencari yang lebih dari kecukupan. Ingat, kalau sekadar mencari kecukupan adalah wajib. Sebagian ulama menyebutkan, dunia tercela yang dimaksud adalah berkaitan dengan Qur’an Surat Ali Imran ayat 14 زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ “Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik surga.” Perhatikan akhir ayat di atas, “Itulah kesenangan hidup di dunia” bermakna kelebihan atau dunia yang tercela. Dalam Syarah Imam An-Nawawi, Imam Ibnu Daqiq berkata, ketahuilah bahwa Rasulullah SAW telah menganjurkan supaya menganggap kecil dunia dan berzuhud di dalamnya, dengan sabdanya “Jadilah kamu di dunia seolah-olah kamu sebagai orang asing atau musafir”. HR Bukhari no 6416 Beliau juga bersabda “Mencintai dunia adalah pokok segala kesalahan“. HR al-Baihaqi Masih dalam Syarah Imam An-Nawawi, Ibnu Utsaimin berkata, zuhud artinya tinggalkan di dunia apa yang tidak bermanfaat bagimu di akhirat. Maknanya, Rasulullah memotivasi untuk mencintai akhirat dengan memerintahkan ummatnya untuk berzuhud. Dikatakan, dunia dan akhirat adalah dua sisi, jika seorang berzuhud di salah satu keduanya berarti ia mencintai yang lainnya. Hemat penulis, cinta dunia berarti akhirat tertinggal. Cinta akhirat maka dunia yang akan ditinggalkan. Wallahu a’lam. Aza Haditske-30 Batasan-Batasan Allahعَنْ أَبِيْ ثَعْلَبَةَ الخُشَنِيِّ جُرثُومِ بنِ نَاشِرٍ رضي الله عنه عَن رَسُولِ اللهِ
Bagaimana belajar jadi orang zuhud? Hadits 31 dari hadits Arbain karya Imam Nawawi berikut akan menjelaskannya. Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah 31 عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِيَ النَّاسُ؟ فَقَالَ اِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللهُ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبَّكَ النَّاسُ» حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ وَغَيْرُهُ بِأَسَانِيْدَ حَسَنَةٍ. Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiyallahu anhu berkata, “Ada seseorang datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku lakukan, Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku.” Beliau menjawab, “Zuhudlah di dunia, maka Allah akan mencintaimu. Begitu pula, zuhudlah dari apa yang ada di tangan manusia, maka manusia akan mencintaimu.” Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan selainnya dengan sanad hasan [HR. Ibnu Majah, no. 4102. Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 944 mengatakan bahwa hadits ini hasan]. Keterangan hadits Zuhud secara bahasa berarti meninggalkan. Izhad artinya zuhudlah maksudnya mengambil kadar darurat atau hajat dari dunia yang Allah halalkan. Ibnul Qayyim mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, berkata, الزُّهْدُ تَرْكُ مَالاَ يَنْفَعُ فِي الآخِرَةِ وَالوَرَعُ تَرْكُ مَا تَخَافُ ضَرَرَهُ فِي الآخِرَةِ “Zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuk akhirat. Sedangkan wara’ adalah meninggalkan sesuatu yang membawa mudarat di akhirat.” Ibnul Qayyim lantas berkata, “Itulah pengertian zuhud dan wara’ yang paling bagus dan paling mencakup.” Madarij As-Salikin, 210, dinukil dari Minhah Al-Allam, 3138 Dalam hadits, ada dua nasihat pokok Zuhud pada dunia, akan mendatangkan kecintaan Allah. Zuhud pada apa yang ada di sisi manusia, akan mendatangkan kecintaan manusia. Lihat Jaami’ Al-Ulum wa Al-Hikam, 2177 Dunia itu artinya suatu yang rendah atau dekat. Dunia disebut demikian karena dua sebab yaitu dilihat dari sisi waktu karena dunia itu sebelum akhirat. dilihat dari sisi kedudukannya, lebih rendah dibanding akhirat. Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, hlm. 347 Faedah Hadits Pertama Sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sangat tamak dalam melakukan setiap kebaikan. Mereka adalah manusia yang terdepan dalam melaksanakan kebaikan daripada yang lainnya. Para sahabat betul-betul ingin mengetahui suatu amalan yang dapat menyebabkan mereka mendapatkan kecintaan Allah dan kecintaan manusia. Oleh karena itu, mereka menanyakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kedua Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam “Zuhudlah terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu” menunjukkan bahwa kecintaan Allah diperoleh dengan zuhud terhadap dunia. Definisi yang paling bagus, zuhud terhadap dunia’ adalah seseorang meninggalkan sesuatu yang dapat melalaikannya dari mengingat Allah. Abu Sulaiman Ad-Daaraniy mengatakan, “Para ulama di Irak berselisih pendapat mengenai pengertian zuhud. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa zuhud adalah menjauh dari manusia. Ada pula yang mengatakan bahwa zuhud adalah meninggalkan berbagai nafsu syahwat. Ada juga yang mengatakan bahwa zuhud adalah tidak pernah kenyang. Semua definisi ini memiliki maksud yang sama.” Ad-Daaraniy cenderung pada pendapat, zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang dapat melalaikan dari mengingat Allah azza wa jalla. Definisi beliau ini sangatlah bagus. Karena definisi yang beliau ajukan telah mencakup makna dan macam-macam zuhud. Lihat Jaami’ Al-Ulum wa Al-Hikam, 2186. Ketiga Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, “Zuhudlah pula terhadap apa yang ada pada manusia, niscaya manusia mencintaimu”. Manusia dikenal begitu tamak terhadap harta dan berbagai kesenangan di kehidupan dunia. Kebanyakan manusia sangat kikir untuk mengeluarkan hartanya dan enggan untuk berderma. Padahal Allah Ta’alaberfirman, فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنفِقُوا خَيْراً لِّأَنفُسِكُمْ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta ta’atlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” QS. At-Taghaabun 16 Seharusnya seseorang tidak terkagum-kagum dengan orang yang sangat tamak terhadap dunia dan menampakkan padanya. Jika seseorang merasa cukup dengan apa yang ada pada manusia, dia akan memperoleh kecintaan mereka dan manusia pun akan mencintainya. Jika sudah demikian, maka dia akan selamat dari kejelekan mereka. Faedah lainnya Para sahabat sangat bersemangat melakukan sesuatu yang dapat mendatangkan kecintaann Allah dan manusia. Dalam hadits di atas terdapat dalil adanya sifat mahabbah kecintaan bagi Allah azza wa jalla. Sesungguhnya kebaikan bagi hamba adalah jika Allah mencintainya. Untuk memperoleh kecintaan Allah dengan zuhud pada dunia. Sesungguhnya jika seseorang zuhud terhadap apa yang ada pada manusia, hal itu merupakan sebab baginya untuk mendapatkan kecintaan mereka. Zuhud seperti ini akan membuatnya memperoleh kebaikan dan keselamatan dari berbagai kejelekan manusia. Hukum zuhud Zuhud pada syirik wajib Zuhud pada maksiat wajib Zuhud pada yang halal sunnah, itulah bahasan hadits. Kaedah dari hadits كُلَّمَا كُنْتَ عَمَّا فِي أَيْدِي النَّاسِ كُلَّمَا كُنْتَ لَهُمْ أَحَبَّ Kullama kunta amma fii aydin naas ab’ad kullamaa kunta lahum ahabb. Artinya Jika engkau semakin menjauh dari segala yang dimiliki manusia, engkau akan mendapatkan cinta mereka. Referensi Fathu Al-Qawi Al-Matin. Cetakan kedua, Tahun 1436 H. Syaikh Abdul Muhsin bin Muhammad Al-Abbad Al-Badr. Jaami’ Al-Ulum wa Al-Hikam. Cetakan kesepuluh, Tahun 1432 H. Penerbit Muassasah Ar-Risalah. Khulashah Al-Fawaid wa Al-Qawa’id min Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah. Ibnu Rajab Al-Hambali. Syaikh Abdullah Al-Farih. Minhah Al-Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid kesepuluh. Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah. Cetakan ketiga, Tahun 1425 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Dar Ats-Tsuraya. Baca Juga Seorang Milyarder Bisakah Disebut Zuhud? Zuhud Secara Lahir dan Batin Diselesaikan di Darus Sholihin, Malam Ahad, 11 Syakban 1441 H, 5 April 2020 Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
IbnuMajah dan yang lainnya, Hadits hasan) [Ibnu Majah no. 4102] Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam menganjurkan supaya menahan diri dari memperbanyak harta dunia dan bersikap zuhud. "Jadilah kamu di dunia ini laksana orang asing atau pengembara". "Cinta kepada dunia menjadi pangkal segala perbuatan dosa". November 07, 2021 Kitab Hadits Arbain NawawiKitab Arbain Nawawi atau Al-Arba'in An-Nawawiyah Arabالأربعون النووية kitab hadis 40 hadis masyhur pilihan. Arba’în artinya 40 , akan tetapi hadis dalam kitab arbain nawawi tidaklah persis 40, melainkan 42 hadits. Arbaîn Nawawiyah yang disusun oleh Imam an-Nawawi, ia memuat sekumpulan hadits namun sanadnya tidak disebut secara lengkap dan disandarkan kepada penulis kitab utama mislanya al-Bukhâri, muslim dan lain-lain. Hadits-hadits dalam kitab Arbaîn Nawawiyah merupakan landasan atau fondasi dalam agama Islam. Sebagian ulama berpendapat bahwa ajaran Islam, atau setengahnya, atau sepertiganya berlandaskan pada hadits-hadits dalam kitab ini Imam an-Nawawi, al-Arba’în an-Nawawiyah, Beirut Dar el-Minhaj, cetakan pertama, 2009, h. 44Penyusun atau pengarang kitab arbain nawawi adalah Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi الإمام العلامة أبو زكريا محيي الدين بن شرف النووي الدمشقي, atau lebih dikenal sebagai Imam Nawawi, adalah salah seorang ulama besar mazhab Syafi' ini adalah Hadits Ke 31 Ketiga Puluh Satu dalam Kitab Arbain Nawawi bertulisan Arab harakat beserta terjemahan artinya dalam bahasa indonesia, dengan disertai penjelasan syarh Hadits Ke 31 Ketiga Puluh satu Kitab Arbain Nawawiعَنْ أَبِي العَبَّاسِ سَعْدِ بْنِ سَهْلٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِيَ النَّاسُ؟ فَقَالَ اِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللهُ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبَّكَ النَّاسُ» حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ وَغَيْرُهُ بِأَسَانِيْدَ Abul Abbas Sa’ad bin Sahl As-Sa’idi Radhiyallahu Anhu berkata seseorang datang kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah! Tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku kerjakan, maka Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku!” Beliau menjawab, “Zuhudlah di dunia maka Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah dari apa yang ada di tangan manusia maka manusia akan mencintaimu.” Hadits hasan, HR. Ibnu Majah no. 4102 dan selainnya dengan sanad yang hasanPelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث1. Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak adanya keter-gantungan dan terpusatnya perhatian terhadapnya .2. Bersikap qanaah terhadap rizki yang halal dan ridho terhadapnya serta bersikap iffah dari perbuatan haram dan hati-hati terhadap Jiwa yang merasa cukup dan iffah serta berkorban dengan harta dan jiwa di jalan Allah merupakan hakekat zuhud. rygdsy.
  • 68vrj56qno.pages.dev/88
  • 68vrj56qno.pages.dev/216
  • 68vrj56qno.pages.dev/156
  • 68vrj56qno.pages.dev/102
  • 68vrj56qno.pages.dev/128
  • 68vrj56qno.pages.dev/63
  • 68vrj56qno.pages.dev/82
  • 68vrj56qno.pages.dev/174
  • 68vrj56qno.pages.dev/45
  • hadits arbain ke 31