Memangdalam pembicaraan itu di Regentsweg, di pertemuan itu, berbicaralah semua orang. Nah, disitu timbul pendapat dari Rukana, Komandan Polisi Militer di Bandung. Dia berpendapat, "Mari kita bikin Bandung Selatan menjadi lautan api." Yang dia sebut lautan api, tetapi sebenarnya lautan air."-A.H Nasution, 1 Mei 1997
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Meski Indonesia telah mengumandangkan kemerdekaannya, penjajah tetap berupaya merebut kembali wilayah Indonesia. Banyak cara dilakukan untuk mempertahankan kawasan Indonesia dari serangan penjajah. Salah satunya, perlawanan rakyat Bandung yang dikenal dengan Bandung Lautan Api. Perlawanan itu terjadi pada 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, warga Bandung membakar rumah mereka dan mengungsi ke wilayah pegunungan di selatan Bandung. Seketika, Bandung berubah menjadi lautan api. Pembakaran rumah tersebut menjadi jalan terakhir yang ditempuh TRI Tentara Republik Indonesia, ketika melihat ketidakseimbangan pasukan Indonesia dengan tentara Sekutu dan NICA. Latar belakang peristiwa Bandung Lautan Api Pada 12 Oktober 1945, pasukan Inggris dari Brigade MacDonald tiba di Bandung. Mereka ingin menguasai kota ini untuk dijadikan markas strategis militer. Mereka menuntut agar semua senjata api yang dirampas dari tentara Belanda, dikembalikan. Selain itu, tawanan Belanda yang baru saja dibebaskan kembali berulah dan melakukan tindakan yang mengganggu keamanan. Akibatnya, terjadilah bentrokan bersenjata antara Inggris dan tentara Indonesia. Baca juga Latar Belakang Terjadinya Bandung Lautan Api Tiga hari kemudian, MacDonald memberi ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat, agar wilayah Bandung Utara segera dikosongkan. Ultimatum pertama membagi Bandung menjadi dua, Bandung Utara sebagai tempat kekuasaan Sekutu dan Bandung Selatan masih dikuasai Pemerintah Indonesia. Setelah ultimatum dikeluarkan, terjadi pertempuran secara sporadis di berbagai daerah. Sekutu yang mulai terdesak, kembali mengeluarkan ultimatum kedua. Agar selambat-lambatnya pada 24 Maret 1946 pukul pasukan Indonesia sudah meninggalkan Bandung sejauh 10 hingga 11 kilometer dari pusat kota. Ultimatum tersebut membuat tentara Indonesia mulai mengatur strategi. Ketidakseimbangan jumlah tentara Indonesia dan sekutu, membuat tentara Indonesia merancang operasi "Bumi Hangus".Kolonel Abdul Haris Nasoetion selaku Komandan Divisi III TRI memerintahkan untuk mengevakuasi warga menuju tempat yang lebih aman. Baca juga Ciri Perlawanan Bangsa Indonesia pada Abad Ke-19 Setelah penduduk meninggalkan kota, segera dilangsungkan operasi "Bumi Hangus", dengan membakar bangunan rumah atau gedung di Bandung. Dalam sekejap, seluruh kota Bandung diselimuti gelapnya asap dan pemadaman listrik. Kondisi tersebut dimanfaatkan tentara Indonesia untuk menyerang NICA secara gerilya. Tokoh peristiwa Bandung Lautan Api Jenderal Besar Abdul Haris Nasution AH Nasution, salah satu Pahlawan Nasional asal Sumatera Utara. Bandung Lautan Api menjadi salah satu peristiwa heroik terbesar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini menjadi sumber inspirasi bagi Ismail Marzuki untuk menciptakan lagu berjudul “Halo-Halo Bandung”. Sebuah lagu yang menggambarkan semangat perjuangan masyarakat Bandung dalam peristiwa tersebut. Beberapa tokoh penting dalam peristiwa Bandung Lautan Api adalah Kolonel Abdul Haris Nasution Sebagai Komandan Divisi III yang menyampaikan hasil musyawarah pada 23 Maret 1946. Beliau juga memerintahkan proses evakuasi warga Bandung. Baca juga Kedatangan Sekutu dan Belanda pada Awal Kemerdekaan Mohammad Toha Merupakan komandan pejuang dalam Bandung Lautan Api. Ia diberi misi untuk menghancurkan amunisi dan senjata milik Sekutu di gudang senjata Sutan Syahrir dan Abdul Haris Nasoetion Berperan dalam realisasi operasi "Bumi Hangus" di kota Bandung. Atje Bastaman Seorang wartawan muda dari Suara Merdeka, yang menuliskan kronologi peristiwa Bandung Lautan Api dalam liputannya. Mayor Rukana Sebagai Komandan Polisi Militer di Bandung. Rukana merupakan tokoh pencetus ide pembakaran kota Bandung untuk menyelamatkan kota ini dari genggaman Sekutu. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.PeristiwaBandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, provinsi Jawa Barat , Indonesia pada 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara
Download Lagu Persib Bandung Lautan Api Mp3 dapat kamu download secara gratis di Waptrick, Stafaband & Planetlagu. Untuk melihat detail Persib Bandung Lautan Api klik salah satu tombol DOWNLOAD MP3 yang cocok. Chant bobotoh terbaik di stadion GELORA BANDUNG LAUTAN API GBLA..bikin MERINDING !!! renddyfauzi _ DOWNLOAD Stadion Gelora Bandung Lautan Api Dipakai untuk Piala Dunia U20, Persib Latihan di Mana? KOMPASTV DOWNLOAD Stadion Gelora Bandung Lautan Api GBLA Digunakan sebagai Markas Persib Bandung, Begini Kondisinya Tribunnews DOWNLOAD Persib Bandung Akhirnya 'Kembali' ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api Tribunnews DOWNLOAD Bobotoh chant - Kebanggaan dihatiku Bobotohchant persib DOWNLOAD Lagu Persib wajib dengerin {PHB - Maung Lautan Api} Tribun YEL DOWNLOAD 🔥🔥Gelora Bandung Lautan Api 🔥🔥manchesterunited cristianoronaldo persib trending liga1 bobotoh Fuandi rection DOWNLOAD STADION GBLA stadion Bandung lautan api KAPAN DILAKUKAN PERTANDINGAN OLEH PERSIB BANDUNG SAEPUL MIFTAH DOWNLOAD BANDUNG LAUTAN API PERSIB persib persibbandung fakesituation UdinMauluddin DOWNLOAD Gelora bandung lautan api🔥 gbla persib bobotoh persibbandung DOWNLOAD PECAH!! Gemuruh Pendukung Persib Bandung di Gelora Bandung Lautan Api Teropong Bola DOWNLOAD Gelora Bandung Lautan Api - Stadion Megah Tapi... DOWNLOAD Fokus Latihan Bersama Bang BES 🔵 TRAINING SESSION 13/6/2023 PERSIB DOWNLOAD Highlights - Persib Bandung VS Persis Solo BRI Liga 1 2022/2023 Indosiar DOWNLOAD Highlights - Persib Bandung VS FC Bekasi City Friendly Match Indosiar DOWNLOAD Pencarian Terakhir
BandungLautan API - Free download as Powerpoint Presentation (.ppt / .pptx), PDF File (.pdf), Text File (.txt) or view presentation slides online. englishtext Di masa pandemi saat ini, aktivitas warga memang masih dibatasi. Pembatasan aktivitas ini merupakan bagian upaya pencegahan virus Covid-19 yang telah menjangkit sejak Maret 2020 mengerem aktivitas dan beradaptasi terhadap pola hidup merupakan salah satu bentuk pengorbanan agar pandemi pengorbanan, rakyat Bandung tak perlu lagi 75 tahun silam, tepat pada 23 Maret 1946, rakyat Bandung membakar rumah dan bangunannya agar tak dikuasai oleh sekutu. Peristiwa itulah yang kini dikenal sebagai Bandung Lautan dari berbagai sumber, peristiwa Bandung Lautan Api bermula ketika Belanda dan Sekutu datang ke Bandung tanggal 12 Oktober ingin merebut kembali wilayah-wilayah Indonesia dengan cara melucuti senjata Tentara Keamanan Rakyat TKR, laskar-laskar pejuang, milisi Indonesia, tentara Jepang dan membebaskan tawanan Eropa sekutu di Kota Kembang ini mendapat sambutan kurang ramah dari para pejuang. Sejumlah pertempuran sempat terjadi diantaranya peretempuran Cihaurgeulis, Sukajadi, Pasirkaliki, viaduct jembatan di atas jalan dan balai kereta dengan sikap rakyat Bandung yang enggan meletakan senjata, tentara sekutu di bawah komando Kolonel McDonald memberi ultimatumnya yang kedua pada tanggal 23 Maret 1946 agar Bandung selatan segera dikosongkan oleh milisi serta rakyat seruan itu telah jauh-jauh hari digembar-gemborkan oleh Belanda dan Sekutu melaui selebaran kertas yang jatuhkan oleh pesawat Dakota milik RAF Angkatan Udara Kerajaan Inggris, yang berisi “Para ekstrimis Indonesia harus mengosongkan Bandung selambat-lambatnya pada 24 Maret 1946, jam dan mundur sejauh 11 km dari tanda kilometer nol”.Mendapat ultimatum tersebut para pejuang Bandung yang tergabung dalam TRI Tentara Republik Indonesia, laskar-laskar, dan ribuan rakyat lainnya geram dan dengan tegas menolak menyerahkan tanah tumpah darah kepada ultimatum itu, Pemerintah Republik Indonesia melaui Perdana Menteri Sutan Sjahrir dan Komandan Divisi III TRI, Kolonel AH Nasution, menyarankan agar para pejuang Bandung memenuhi ultimatum Nasution sempat bicara soal opsi mempertahankan atau menyerahkan kota Bandung pada Perdana Menteri Sutan begitu pesimistis akan kekuatan TKR, yang baru berganti nama menjadi TRI pada 26 Januari 1945. Bagi Syahrir, TRI tak akan bisa menghadapi Tentara Sekutu. Senjata TRI sangat yang tak suka kekerasan dan tak suka melihat darah, menekan Nasution untuk menerima ultimatum agar Bandung berusaha membebaskan Indonesia dari tekanan militer negara Adidaya Inggris dengan menampilkan wajah Republik Indonesia sebagai pemerintahan yang beradab dan cinta pun ikut melobi agar Jenderal Inggris mau meminjamkan 100 truk untuk mengeluarkan orang-orang Indonesia dari Bandung. Tawaran truk itu ditolak Kolonel sejatinya, Nasution dan para perwira lainnya enggan menyerahkan Bandung. Namun, dia harus taat apa kata perdana menteri. Sebagai perwira profesional, dengan pengalaman di KNIL juga, sudah seharusnya Nasution tunduk pada apa kata lalu melakukan rapat bersama pimpinan militer Indonesia lainnya. Mereka sepakat tidak mempermudah kehadiran Tentara Sekutu di Syahrir sebagai Perdana Menteri tetap ditaati, tetapi diputuskan bahwa akan ada Operasi pembakaran Bandung. Dan ini dikatakan sebagai operasi “bumihangus”. Keputusan untuk membumihanguskan kota Bandung diambil lewat musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan MP3, yang dilakukan di depan seluruh kekuatan perjuangan pihak Republik Indonesia, tanggal 23 Maret musyawarah itu lalu diumumkan oleh Kolonel Abdul Haris Nasution sebagai Komandan Divisi III TRI. Ia juga memerintahkan evakuasi Kota Bandung. Lalu, hari itu juga, rombongan besar masyarakat Bandung mengalir. Pembakaran kota berlangsung malam hari sambil para penduduknya pergi meninggalkan jadi jalan tengah bagi Nasution. Dia dan orang Indonesia lainnya keluar dari Bandung, seperti perintah Syahrir tapi dengan membakar kota yang ditinggalkannya Syahrir ditaati dan Bandung dibiarkan lepas begitu saja karena sudah jadi lautan api. Itu lebih baik ketimbang menyerahkan Kota Bandung begitu saja pada Tentara Sekutu. Sekutu tidak boleh dapat manfaat apapun dari kota Bandung karena sudah pembakaran Bandung mulai dilaksanakan dini hari pada 24 Maret 1946. Rakyat sipil akan langsung diungsikan hari itu juga. Namun, ada yang memulai sejak pukul tanggal 23 Maret pertama yang dibakar adalah Bank Rakyat. Lalu sekitar Banceuy, Cicadas, Braga dan Tegallega pun dibakar. Asap pun membumbung tinggi, hingga terlihat di luar dalam kondisi genting ini, tentara Inggris juga menyerang sehingga pertempuran sengit tidak terhindarkan. Pertempuran terbesar berlangsung di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung. Di tempat inilah adanya gudang amunisi besar milik Tentara pejuang Indonesia Muhammad Toha serta Ramdan, dua anggota milisi BRI Barisan Rakjat Indonesia memperoleh misi penghancurkan gudang amunisi itu. Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang senjata itu dengan dinamit. Walau demikian, kedua milisi itu turut terbakar di dalam gudang besar yang diledakkannya staf pemerintahan kota Bandung merencanakan untuk tetap berada di dalam kota. Akan tetapi, untuk keselamatan mereka, maka pukul itu, mereka juga turut dalam rombongan yang dievakuasi dari pukul Bandung kosong dari masyarakat serta TRI. Sementara, api masih membubung membakar kota, hingga Bandung menjadi lautan operasi bumihangus ini merupakan strategi yang tepat karena kekuatan TRI serta milisi rakyat memanglah tak sebanding dengan kekuatan pihak Sekutu serta NICA yang besar. Sesudah peristiwa Bandung Lautan Api tersebut, lalu TRI bersama dengan milisi rakyat melakukan perlawanan dari luar Bandung lewat cara jika musuh Kota Bandung saat ini adalah virus Covid-19, maka mari sama-sama berjuang. Warga Kota Bandung disiplin melaksanakan ptotokol kita disiplin mengenakan masker, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan membatasi mobilisasi dan interaksi. yan** BandungLautan Api. (Perang Kemerdekaan Indonesia) Muhammad Toha atanapi Mohammad Toha ( babar di Banceuy, Suniaraja, Bandung tahun 1927 - pupus di Bandung 11 Juli 1946 ) nyaĂ©ta mangrupikeun komandan militer ti Barisan Rakjat IndonĂ©sia/ABRI, nyaĂ©ta Perkumpulan militer anu pernah aktip dina jaman Perang Kamerdekaan IndonĂ©sia . Todos os artistas ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVXYZ0/9MĂşsicasTop mĂşsicasTop clipesEstilos musicaisPlaylistsArtistasTop artistasArtistas em destaqueServiçosProduza suas mĂşsicasDivulgue com o Palco MP3Sobre o siteBlog do Palco MP3Entre em contatoAnuncie no Palco MP3Termos de usoPolĂtica de privacidadeEnviar FeedbackDivulgue sua mĂşsicaSĂŁo mais de 137 mil artistas, 1 milhĂŁo de mĂşsicas e mais de 7 bilhões de downloadsCadastre sua bandaAplicativosDisponĂvel no Google PlayBaixar na App StoreBaixe na MicrosoftSiga o Palco MP3FacebookInstagramYouTubeTwitterTikTokBlogSobre o siteBlog do Palco MP3Entre em contatoAnuncie no Palco MP3Termos de usoPolĂtica de privacidadeEnviar FeedbackMais mĂşsica em Club1° lugar como aplicativo de mĂşsica mais baixado do BrasilStudio SolFeito com amor em Belo Horizonte © 2003 - 2023, Palco MP3, mĂşsica independente divulgada de verdadeMais mĂşsica em ClubConformidade dos direitos autorais por ACRCloud Bandungburned decision to be reached by consensus Assembly Persatoean Priangan Struggle (MP3) in the presence of all the power struggle of the Republic of Indonesia, on March 23, 1946 [2]. Colonel Abdel Haris Nasution as the Commander of Division III TRI announce the results of the meetings and ordered the evacuation of the city of Bandung.26 Maret 2009 Sejarah Bandung Lautan Api bandung lautan api SUATU hari di Bulan Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar penduduk mengukir sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka, meninggalkan kota Bandung menuju pegunungan di selatan. Beberapa tahun kemudian, lagu “Halo-Halo Bandung” ditulis untuk melambangkan emosi mereka, seiring janji akan kembali ke kota tercinta, yang telah menjadi lautan api. Insiden Perobekan Bendera Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Kemerdekaan harus dicapai sedikit demi sedikit melalui perjuangan rakyat yang rela mengorbankan segalanya. Setelah Jepang kalah, tentara Inggris datang untuk melucuti tentara Jepang. Mereka berkomplot dengan Belanda tentara NICA dan memperalat Jepang untuk menjajah kembali Indonesia. Berita pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dari Jakarta diterima di Bandung melalui Kantor Berita DOMEI pada hari Jumat pagi, 17 Agustus 1945. Esoknya, 18 Agustus 1945, cetakan teks tersebut telah tersebar. Dicetak dengan tinta merah oleh Percetakan Siliwangi. Di Gedung DENIS, Jalan Braga sekarang Gedung Bank Jabar, terjadi insiden perobekan warna biru bendera Belanda, sehingga warnanya tinggal merah dan putih menjadi bendera Indonesia. Perobekan dengan bayonet tersebut dilakukan oleh seorang pemuda Indonesia bernama Mohammad Endang Karmas, dibantu oleh Moeljono. Tanggal 27 Agustus 1945, dibentuk Badan Keamanan Rakyat BKR, disusul oleh terbentuknya Laskar Wanita Indonesia LASWI pada tanggal 12 Oktober 1945. Jumlah anggotanya 300 orang, terdiri dari bagian pasukan tempur, Palang Merah, penyelidikan dan perbekalan. Peristiwa yang memperburuk keadaan terjadi pada tanggal 25 November 1945. Selain menghadapi serangan musuh, rakyat menghadapi banjir besar meluapnya Sungai Cikapundung. Ratusan korban terbawa hanyut dan ribuan penduduk kehilangan tempat tinggal. Keadaan ini dimanfaatkan musuh untuk menyerang rakyat yang tengah menghadapi musibah. Berbagai tekanan dan serangan terus dilakukan oleh pihak Inggris dan Belanda. Tanggal 5 Desember 1945, beberapa pesawat terbang Inggris membom daerah Lengkong Besar. Pada tanggal 21 Desember 1945, pihak Inggris menjatuhkan bom dan rentetan tembakan membabi buta di Cicadas. Korban makin banyak berjatuhan. Bandoeng Laoetan Api Ultimatum agar Tentara Republik Indonesia TRI meninggalkan kota dan rakyat, melahirkan politik “bumihangus”. Rakyat tidak rela Kota Bandung dimanfaatkan oleh musuh. Mereka mengungsi ke arah selatan bersama para pejuang. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan MP3 di hadapan semua kekuatan perjuangan, pada tanggal 24 Maret 1946. Kolonel Abdul Haris Nasution selaku Komandan Divisi III, mengumumkan hasil musyawarah tersebut dan memerintahkan rakyat untuk meninggalkan Kota Bandung. Hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota. Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakannya lagi. Di sana-sini asap hitam mengepul membubung tinggi di udara. Semua listrik mati. Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang paling seru terjadi di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung, di mana terdapat pabrik mesiu yang besar milik Sekutu. TRI bermaksud menghancurkan gudang mesiu tersebut. Untuk itu diutuslah pemuda Muhammad Toha dan Ramdan. Kedua pemuda itu berhasil meledakkan gudang tersebut dengan granat tangan. Gudang besar itu meledak dan terbakar, tetapi kedua pemuda itu pun ikut terbakar di dalamnya. Staf pemerintahan kota Bandung pada mulanya akan tetap tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan maka pada jam itu juga ikut keluar kota. Sejak saat itu, kurang lebih pukul Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota. Dan Bandung pun berubah menjadi lautan api. Pembumihangusan Bandung tersebut merupakan tindakan yang tepat, karena kekuatan TRI dan rakyat tidak akan sanggup melawan pihak musuh yang berkekuatan besar. Selanjutnya TRI bersama rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini melahirkan lagu “Halo-Halo Bandung” yang bersemangat membakar daya juang rakyat Indonesia. Bandung Lautan Api kemudian menjadi istilah yang terkenal setelah peristiwa pembakaran itu. Banyak yang bertanya-tanya darimana istilah ini berawal. Almarhum Jenderal Besar Nasution teringat saat melakukan pertemuan di Regentsweg sekarang Jalan Dewi Sartika, setelah kembali dari pertemuannya dengan Sutan Sjahrir di Jakarta, untuk memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap Kota Bandung setelah menerima ultimatum Inggris. Jadi saya kembali dari Jakarta, setelah bicara dengan Sjahrir itu. Memang dalam pembicaraan itu di Regentsweg, di pertemuan itu, berbicaralah semua orang. Nah, disitu timbul pendapat dari Rukana, Komandan Polisi Militer di Bandung. Dia berpendapat, “Mari kita bikin Bandung Selatan menjadi lautan api.” Yang dia sebut lautan api, tetapi sebenarnya lautan air” Nasution, 1 Mei 1997 Istilah Bandung Lautan Api muncul pula di harian Suara Merdeka tanggal 26 Maret 1946. Seorang wartawan muda saat itu, yaitu Atje Bastaman, menyaksikan pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garut. Dari puncak itu Atje Bastaman melihat Bandung yang memerah dari Cicadas sampai dengan Cimindi. Setelah tiba di Tasikmalaya, Atje Bastaman dengan bersemangat segera menulis berita dan memberi judul Bandoeng Djadi Laoetan Api. Namun karena kurangnya ruang untuk tulisan judulnya, maka judul berita diperpendek menjadi Bandoeng Laoetan Api.i6jCqfX.