Weldinghelmet (Figure 1.8b) gives good protection in face and also eye. danger of falling retaining ring is equipped with "D" (high) located behind and in front of where the connecting rope dapat mengunci secara otomatis e) Refracting Life Lines (Pengencang Tali kaitan),
Berikut tutorial simple cara mengikat helm dengan ikatan Double D Ring. Cekidot ! As you may know, ane fans helm dengan pengikat Double D Ring. Simple dan mudah. Praktis ! Nah, berikut langkah-langkah tutorial cara mengikat-nya nih masbro. Masang-nya selipin tali-nya di ring terus ke ring muter melewati ring kedua, dan selipin tali ke ring puter balik lagi ke arah kancing pengikat, dan sematkan kancing-nya deh. Selesai !Hasil akhir-nya kira-kira seperti ? Cobain aja dulu tanpa helm di pakai di kepala. Selanjut-nya kalau sudah biasa, baru deh dipasang dengan helm di kepala. Mungkin memasang sembari duduk di depan kaca bisa bermanfaat. 🙂 Baca JugaKeunggulan Helm Dengan Pengikat Double D RingReview Helm KYT Vendetta2Review Helm KBC V-ZeroReview Singkat Helm HJC RPHA 10 Pro Speed MachinePertimbangkan 1 Hal Ini Bila Memilih Helm
21.2 Tujuan Praktikum. Tujuan dari praktikum proses manufaktur ini adalah : 1. Mahasiswa diharapkan mengetahui berbagai macam mesin dan alat produksi secara umum, khususnya semua yang ada di LSP. 2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi, kegunaan dan cara pengoperasian mesin dan alat-alat tersebut. 3.Eko/ Cara memakai helm dengan sistem pengikat double d ring - Double D ring merupakan salah satu sistem pengikat helm yang sudah ada sejak lama. Tidak seperti sistem pengikat helm yang banyak diaplikasi helm harian, double D ring menggunakan simpul mati yang mengikat menggunakan simpul, lalu banyak yang menganggap jika sistem pengikat helm ini rumit. Tapi sebenarnya cara pakai helm berpengunci double D ring cukup mudah lho. Mau tahu caranya? Simak video GridOto Tips berikut yang dibawakan reporter Fadhliansyah.
- Selain desain dan kualitas, sistem pengunci pada helm saat ini juga mulai menjadi perhatian bagi para pengguna kendaraan roda dua. Pasalnya pengunci helm memiliki fungsi penting untuk menjaga pengaman itu tidak terlepas ketika terjadi kecelakaan. Dari beberapa jenis sistem pengunci helm motor yang beredar di Indonesia, setidaknya jenis Microlock dan Double D Ring atau DD Ring menjadi yang paling banyak digunakan khususnya untuk tipe helm full face. Tapi bagaimana untuk urusan safety ketika jenis pengunci helm ini dipakai untuk harian. Technical Director NHK Indonesia, Johanes Cokrodiharjo mengatakan, pada dasarnya penggunaan helm itu harus pas sehingga tidak goyang dan tidak kendor saat terjadi kecelakaan. Baca Juga Jangan Sembarangan! Segera Lakukan 7 Langkah Ini Jika Helm Basah karena Hujan Ilustrasi helm. Pixabay/LUM3N"Keduanya sama safetynya, yang penting dia harus kencang ke dagu. Jadi pada prinsipnya jika keduanya dipakai dengan benar semua sama-sama safety," kata Johanes saat berbincang dengan Lebih lanjut, Ia mencontohkan, penggunaan helm ini sama seperti pakai sabuk pengaman di mobil. Sabuk pengaman saat dipasang dia pas sehingga pengendara juga lebih safety. Namun demikian masing-masing punya kelebihan. Jenis Double D Ring kalau sudah mengunci semakin ditarik dia semakin kencang. Tapi perlu dikunci lagi ke atas sampai klik. Kalau Microlock memang dia sistem klik. Tapi dengan teknologi sekarang yang semakin baik dan simple safety nya juga sama. Walaupun dulu memang kendalanya mudah patah. "Sekarang sudah dilakukan dengan berbagai uji coba, model microlock juga sama safetynya. Dari perspektif harian itu sama-sama aman," terang Johanes. Baca Juga Pemotor di Riau Akhirnya Minta Maaf usai Hina Polisi gegara Ditegur Tak Pakai Helm
Sejauhini ada tiga macam mekanisme penguncian helm yang tersedia di pasaran di Indonesia, Quick Release, Micro Metric dan Double D-ring. Quick Release adalah model yang sangat umum, dengan bunyi Double D Ring merupakan salah satu jenis tali pengikat helm yang punya tingkat safety tertinggi. Biasanya tali model ini hanya digunakan untuk helm balap, helm cross, atau helm lain yang membutuhkan safety yang tinggi. Prinsip kerjanya adalah semakin di tarik, maka ikatan double D ring akan semakin kuat. Tali pengikat model ini juga hanya dipakai untuk helm kelas premium, seperti Helm Cross JPX Fox1, Helm balap Shoei X-14, dan beberapa helm dari merk KYT yaitu NX-Race, C5, KR-1, dll. BACA JUGA Diclaim paling Safety, Ternyata Double D Ring Punya Kelemahan Mungkin masih ada yang belum tau tentang cara pasang tali pengikat double D Ring, kali ini saya akan memberikan tutorial bagaimana cara memakai strap jenis ini yang benar. Masukkan ujung tali ke dalam lubang DD ring. Buka DD Ring, putar ujung tali ke ujung dan dorong kembali ke DD ring pertama. Sekarang tarik talinya. Ini membuat DD ring saling menarik dan tali akan terikat kuat. Yang terkahir adalah kacingkan tali pada lubang kancingnya. Sebenarnya pemasangan strap DD Ring sangat mudah, namun karena belum terbiasa jadi terasa sulit. Jika helmet lovers masih kurang jelas dengan penjelasan saya di atas, helmet lovers bisa tonton video di bawah ini, Video Cara Pasang Strap Double D Ring Selain karena aman, tali model Double D Ring banyak diburu karena sudah menjadi trend fashion di kalangan helmet lovers yang rasanya menjadi ada yang kurang kalau belum pakai strap yang sering disingkat DD Ring ini. BACA JUGA Nggak Mudah, Ternyata Begini Proses Yang Harus Dilewati Agar Helm Bisa Lolos SNI Misalnya saat mengunci talinya, pastikan harus ketat dengan jarak sampai menjepit atau mencekik satu jari tangan pengendara di bawah dagu. Jika begitu, helm tidak akan lepas saat kecelakaan," ungkapnya. Johanes menyebut, penggunaan strap helm jenis micromatic juga ditentukan dari berbagai faktor yang pernah ia survei.- Sebagai pengunci antara helm dan kepala, fungsi tali pengaman pada helm tentu tak kalah penting dengan bagian batok yang melindungi kepala dari benturan. Bagi yang belum tahu, jenis tali pengaman helm terdiri dari Double-D Ring yang umum dipakai untuk kompetisi dan Micrometic Buckle Microlock yang biasa ditemui pada helm untuk kegiatan berkendara harian. Karena itu banyak yang menilai Double-D Ring lebih aman, karena biasa diaplikasikan di ajang balap resmi dengan tingkat risiko kecelakaan yang tinggi. Lantas, apakah tali pengaman helm jenis Microlock tidak aman untuk melindungi kepala saat kecelakaan? Baca Juga Ternyata Ini Alasan Helm Pembalap Motor Tidak Dilengkapi Double Visor "Microlock di helm kami sudah dites dengan breaking point seberat 350 hingga 385 kilogram itu baru pecah. Dengan beban seberat itu sudah cukup aman melindungi kepala atau leher manusia," ujar Johanes Cokrodiharjo, Technical Director NHK Indonesia di konferensi pers virtual, Senin 1/2/2021. Menurutnya, cara penggunaan tali pengunci helm seharusnya jadi sisi yang lebih diperhatikan ketimbang mempermasalahkan jenisnya. Jenis tali pengaman helm "Jadi ini bukan soal mengapa helm ini tidak pakai Double-D Ring, tetapi penggunaannya yang aman," terang Johanes lagi "Misalnya saat mengunci talinya pastikan harus ketat sampai menjepit atau mencekik satu jari tangan pengendara. Jika begitu, helm tidak akan lepas saat kecelakaan," lanjutnya. Baca Juga Dianggap Paling Aman dan Sering Dipakai di Helm Mahal, Benarkah Pengait Model Double-D Ring Pakainya Ribet?
Cara Menggunci Helm Double-D Ring 25 August, 2013 Posted by Taufik in bike accecories-part. Tags DIY, Double D Ring, helm, how to trackback Bro sekalian, Via artikel ringan di ahad pagi ini tmcblog mau sharing cara menggunakan helm dengan sistem pengikat Tali Double-D ring. Sistem Pengunci Double-D Ring sampai saat ini dipercaya sebagai sistem penguncian helm paling aman dan masih digunakan sebagai standar penguncian helm pada semua gelaran balap, termasuk MotoGP dan WSBK. Namun memang cara mengunci helmnya paling lama / paling teknis bila dibandingkan pengunci helm tipe Fast Buckle dan tipe Microlock . . . seperti apa metode pengunciannya? silahkan simak paparan berikut ini . .. tahap pertama masukkan tali melalui kedua lubang Ring berbentuk mirip hurup D Lewatkan dari atas Ring D Luar lalu masukkan ke Lubang Ring D Dalam, lihat deh dua gambar di atas Lalu bro lakukan pengencangan sesuai dengan kadar pengencangan tali yang nyaman buat kepala dan dagu bro sekalian Lalu setelah dirasa cukup kencang balikkan lagi tali pengencang dan lalkuakn pengancingan dengan “kancing c’etek” yang disediakan dan helm pun sudah siap dan aman digunakan . . . untuk lebih jelasnya tmcblog juga telah menyiapkan Video yang siap untuk bro sekalian kunyah kunyah juga . .. semoga Berguna Taufik of BuitenZorg
bCQf.